Konsep Alam Semesta Raya
Back To Blogs List
KONSEP ALAM SEMESTA RAYA
Galaksi Bimasakti melengkung lantaran sejumlah gugusan bintang/galaksi menyelundup ke dalamnya. Akibatnya bentuk Bimasakti jadi seperti mangkuk, sadel, atau pinggiran topi. Bumi tidak berada di bagian yang melengkung itu.Sebab , letak bumi relatif dekat dengan pusat cakram Bimasakti. Namun lengkungan galaksi itu bisa membentang sejauh 20.000 th cahaya. Satu tahun cahaya sekitar 10 triliun km. Penampakan bentuk bentuk Bimasakti itu berkaitan erat dengan orbit dua satelit galaksi, yaitu Kabut Magelan Besar dan Kabut Magelan kecil. Kedua sateli galaksi itu sering membuat lompatan kesekitar Bimasakti, juga melewati lingkaran cahaya di materi gelap yang mengelilingi Bimasakti.
MATERI GELAP.
Materi gelap itu tidak terlihat, tetapi keberadaannya dapat diperhitungkan. Materi gelap membentuk 90 persen dari seluruh materi di jagat raya. Hanya 10 % materi jagat raya terdiri atas materi normal yang dapat dilihat. Walaupun massa kabut Magelan relatif kecil, satelit galaksi itu dapat melewati materi gelap seperti kapal mengarungi samudera. Pelengkungan itu merupakan fenomena yang sangat umum. Selain melengkung, Bimasakti menjadi rakus sebab Bimasakti menyedot banyak gugusan bintang. Salah satu gugusan bintang itu disebut-sebut sebagai sumber ledakan misterius mengeluarkan sinar X dan gamma. Ledakan itu melibatkan bintang-bintang besar yang dikenal dengan raksasa merah. Raksasa merah merupakan bintang besar tua yang ukurannya bisa menggelembung 100 kali lebih besar sebelum meledak = supernova , yang menghasilkan sinar X dan gamma. Untuk bepergian ke planit lain , manusia menggunakan badan ke 6 (Budhi ) dan jika mau mengunjungi tata surya lain..menggunakan badan ke 7 (Atma) –
à----------------------------------------
TINGKAT TINGKAT DAN PUSAT PUSAT KESADARAN
Kesadaran terbagi dalam 12 daerah tingkat kesadaran . Pada tiap tiap tingkat terdapat satu pusat kesadaran, yang dinamakan Chakra atau Padma atau Kanwal.
Muladhara / Guda Chakra : pusat poros usus
Indri Chakra : pusat alat kelamin
Nabhi Chakra : pusat puser
Hrida Chakra : pusat jantung
Kanth Chakra : pusat tenggorokan
Dodal Kanwal : pusat di belakang kedua mata, diantara kening.
Sahansdal Kanwal : Pusat daerah rohani I
Trikuti : Pusat daerah rohani II
Daswan Dwar : Pusat daerah rohani III
Maha Sunn/Timur Khand : Daerah kehampaan yang gelap dan pekat.
Banwar Gupha : Pusat daerah rohani IV
Sach Khand / Satlok : Pusat daerah rohani V
Dari telapak kaki sampai pusat mata terdapat 6 Chakra, dan dari pusat mata ke ujung kepala terdapat 6 Chakra pula. Didalam keadaan terjaga dan sadar berpikir, kedudukan pikiran dan jiwa ber-sama sama ada di Dodal Kanwal (yang berpusat di belakang kedua mata, diantara kedua kening). Maka pusat kesadaran dari pertama sampai ke enam disebut sebagai lower center, dan pusat kesadaran dari no.7 sampai 12 disebut high center.
Pusat kesadaran yang ditempuh oleh para yogi, yaitu pusat kesadaran dari pertama sampai ke enam. Para suci telah menekankan, bahwa Tuhan itu ada di dalam diri kita tetapi para suci juga menekankan bahwa TUHAN TIDAK DAPAT DITEMUKAN DI DALAM 6 (ENAM) CHAKRA YANG BERADA DI BAWAH, seperti yang dipercayai para yogi.
Para Suci menegaskan, bahwa Tuhan itu hanya dapat diselami sendiri diatas kedua mata, dan jalan penyelamannya hanya dapat diberikan oleh seorang Sant Sat Guru. Guru menerangkan, bahwa para yogi memasuki tubuh melalui Chakra yang paling bawah, dan berhenti di Dodal Kanwal. Mereka mengira, bahwa apa yang telah mereka capai itu adalah daerah rohani yang terakhir dan terluhur. Sedangkan para suci, memasuki tubuh yang dimulai dari Dodal Kanwal dengan memusatkan perhatian mereka di pusat mata. Para suci menunjukkan bagaimana kita harus meningkatkan kesadaran kita dari pusat mata itu, sampai kita mencapai Sach Khand , yaitu daerah rohani ke lima, diatas kedua mata.
Sebagai study banding, Sat guru menerangkan sbb :
Muladhara Chakra, kedudukan Chakra ini ada di poros usus. Dewa atau penguasa di sini, Dewa Ganesh, dewa berkepala gajah. Mereka yang ingin memasuki daerah ini, memusatkan perhatiannya di pusat Muladhara chakra, mereka yang telah mencapai daerah ini, maka mereka mempunyai banyak kesaktian-2 sidhis, yaitu kekuatan gaib.
Indri Chakra, artinya apa yang berhubungan dengan seksualitas, kedudukan Chakra ini di dekat alat kelamin. Dewa Brahma dan dewi Savitri adalah penguasanya.
Nabhi Chakra, kedudukan di jalinan pusat puser. Dewa Vishnu dan dewi Laksmi adalah penguasanya.
Hrida Chakra, artinya jantung, kedudukan ada di pusat jalinan jantung. Dewa Shiva dan dewi Parbati adalah penguasanya. Pusat ini merupakan gudang Prana, yaitu tenaga vital di dalam nafas, dan mengatur peredaran darah dan pernafasan.
Kanth Chakra, kedudukan ada di dekat jalinan pusat tenggorokan. Dewi Ashtangi, yaitu dewi yang berlengan delapan yang memerintah daerah ini.
Dodal Kanwal, Chakra ada di belakang ke dua mata, setinggi bagian bawah dari kedua bola mata. Ini adalah pusat kedudukan pikiran dan jiwa bersama sama dalam satu simpul, takkala seseorang dalam keadaan sadar berpikir. Pikiran semesta memerintah pusat ini, dan dari pusat ini aliran kesadaran turun dan menyebar keseluruh tubuh, ke dalam setiap sel dan lubang ranik.
Dari enam chakra di bawah, Dodal Kanwal ini adalah pusat yang sejauh jauhnya, yang dapat membawa jiwa naik ke atas dengan melalui latihan Pranayam. Dengan latihan Pranayam, jiwa tidak dapat di bawa naik dari tingkat ini, karena prana yang merupakan kendaraan yang dipakai naik ke atas, akan bergabung ke dalam Chitakash (langit di dalam tubuh ) yang menjadi sumber asal mulanya Prana tersebut.
Sat guru menjelaskan, bahwa latihan Pranayam adalah latihan yang dilakukan oleh para Yogi, yaitu PURAK (penarikan nafas) ; KUMBAK (penahanan nafas di dalam paru paru); RECHAK (pelepasan nafas per-lahan lahan keluar ).
Bagian yang terendah sari alam semesta disebut Pinda. Ini merupakan alam jasad dengan sedikit campuran roh yang diperlukan untuk hidup. Jutaan alam semesta yang dikenal .Jutaan alam semesta yang dikenal oleh para astronom kita, hanya merupakan sebagian kecil dari keseluruhan alam Pinda. Dan Pinda hanya merupakan suatu titik yang mengapung di Alam Brahmanda.
Bagian lebih luhur berikutnya adalah Brahmanda. Ia dibagi menjadi empat alam dengan kadar roh yang semakin meningkat.
Sahansdal Kanwal berarti “Padma berkelopak seribu”. Alam ini dikenal sebagai alam astral dan merupakan “Sorga “ dari kebanyakan agama di dunia. Bila tubuh jasmani mati, tubuh halus (astral mempunyai lima indera) tetap bekerja sebagai alat pengungkap dalam alam kehidupan astral. Sahansdal Kanwal, juga disebut daerah rohani pertama, alam kesadaran tingkat pertama dibalik alam kesadaran jasmani. Apabila seluruh perhatian kita telah terpusat di pusat mata dan pikiran kita tidak bergerak, maka mata rohani kita akan terbuka,
dan kita akan melihat tata surya Astral dengan bintang bintang, bulan dan matahari. dibalik tata surya itu kita akan melihat bentuk Astral (bentuk nurani) Sat Guru yang menginisiasi kita, dan kita akan dapat berbicara dengan Dia, semua pertanyaan dijawab Sat Guru dengan tuntas dan memuaskan. Penguasa alam ini adalah NIRANJAN. Seluruh daerah astral dan daerah jasmani diperintah oleh Niranjan.
Trikurti berarti “Tiga Puncak/gunung”. Ia dikenal sebagai alam Mental/ Kausal dan merupakan alam pikiran semesta. Di dalam tubuh kausal tersimpan semua bibit/ penyebab dari segala sesuatu yang akan terjadi dalam kehidupan seseorang. Tersimpan rekaman yang lengkap dari semua pengalaman seseorang semenjak ia diciptakan. Bila kita berada di alam jasmani kita harus mempunyai tubuh: jasmani, astral, kausal dan pikiran. Bila masuk ke alam Astral harus meninggalkan tubuh jasmani sementara waktu. Bila naik ke alam kedua, meninggalkan tubuh astral dan berfungsi dengan tubuh kausal dan pikiran. Bila kita meninggalkan Trikurti dalam perjalanan naik, menanggalkan tubuh kausal dan pikiran, dan kita tidak memerlukan tubuh lagi di atas Trikurti.
Pencipta dan penguasa tertinggi dari ketiga alam bawah ( Pinda, Sahansdal Kanwal, Trikurti) adalah KAL. Ini merupakan alam pikiran dan maya, yaitu alam waktu dan kefanaan, alam karma, kelahiran dan kematian. Ia sesungguhnya hanya merupakan pantulan dari alam-alam yang lebih luhur dan karena itu disebut alam ilusi atau kesemuan bila dibandingkan dengan alam-alam diatasnya. Trikurti, disebut sebagai daerah rohani kedua. Sebelum memasuki daerah rohani kedua ini (sesudah melintasi Sahansdal Kanwal) kita terlebih dahulu melewati sebuah terowongan sempit, berbentuk huruf U, yang dinamakan Bank Nal. Trikurti disebut sebagai daerah Kausal atau pikiran semesta, dan merupakan pusat pengetahuan yang bercorak phenomenal. Penguasa daerah ini adalah : BRAHM. Brahm memerintah seluruh tiga dunia, yaitu dunia Kausal, dunia Astral, dan dunia phisik, yang merupakan dunia sandiwara dari pikiran dan benda yang bercorak khayal dan palsu. Diantara daerah rohani kedua dan daerah rohani ketiga terdapat daerah perantara, yang dinamakan “Svet Sunn” yang artinya kehampaan putih, di dalam mana terdapat kolam ke bakaan, yang di namakan AMRITSAR. Disitu kita akan tinggal untuk suatu jangka waktu yang lama, untuk membersihkan diri dari kotoran kotoran karma. Dan setelah kotoran bersih kita (jiwatma) lalu menjadi Amar atau baka, dan kita tidak harus menjelma lagi. Disanalah jiwa yang pulang akan mandi di Mansarovar atau Kolam kebakaan dan melepaskan semua ikatan dari alam-alam yang rendah untuk selama-lamanya. Baru setelah kita menjadi bersih Sat Guru membawa kita ke Daswan Dwar
Daswan Dwar berarti negeri di atas “pintu kesepuluh”, dan disebut sebagai daerah rohani ke tiga. Setelah melintasi Trikurti, kita dibawa oleh Sat Guru memasuki daerah rohani ketiga ini. Sat Guru menerangkan, bahwa dari Trikurti menjulur tiga saluran keatas. Saluran yang ada disebelah kiri adalah jalannya para Yogi , saluran yang ada di sebelah kanan adalah jalan menuju ke alam alam semesta yang lebih halus dan lebih luhur, sedangkan saluran yang ada di tengah adalah jalannya para suci. Di dalam daerah rohani ketiga inilah kita akan menyadari akan HAKIKAT DIRI kita, bahwa kita adalah roh yang suci dan murni, yaitu sebuah tetesan dari lautan ketuhanan yang maha suci. Sat Guru mengatakan bahwa cahaya roh atau jiwa itu adalah bagaikan cahaya 12 matahari menjadi satu. Penguasa daerah rohani ketiga adalah : PAR BRAHM. (penguasa diatas & dibalik Brahm)
Antara Daswan Dwar dan alam berikutnya (Banwar Gupha) terdapat Maha Sunn yaitu alam gelap gulita (Note: Bandingkan dengan Black Hole) yang hanya dapat ditembus oleh jiwa berkat bantuan dan cahaya Satguru. Daswan Dwar adalah chakra ke sembilan, yang merupakan pintu menuju cakra ke sepuluh. Maha Sunn, atau Timar Khand adalah chakra kesepuluh tersebut. Cakra Ini tidak digolongkan sebagai daerah Rohani atau alam kesadaran, karena dalam perjalanan naik, jiwa tidak singgah di sini. Maha Sunn adalah lapisan atas dari daerah rohani ketiga (daswan Dwar).
Banwar Gupha adalah alam rohani ke-empat (alam rohani setelah kita diajak Sat Guru naik melewati alam rohani Daswan Dwar). Banwar Gupha, merupakan chakra kesebelas, yang sering disebut gua berputar. Banwar Gupha adalah daerah kehampaan yang gelap pekat. Jiwa sendiri yang dengan cahayanya seterang 12 matahari tidak mampu menembus kegelapan Maha Sunn. Hanya dengan bantuan suara Sat Guru kita mampu menembus kegelapan Maha Sunn. Disinilah siswa baru benar benar dapat menghargai Sat Gurunya sebagai Tuhan, karena dengan usaha sendiri kita tidak akan mampu menembus kegelapan Maha Sunn. Tanpa bantuan mendengarkan aliran suara Tuhan kita tidak akan dapat melintasi kegelapan Maha Sunn. Bila jiwa bertemu dengan penguasa alam itu, ia akan menyadari kemuliaannya yang sesungguhnya. Di sini jiwa menyadari akan kesamaan inti sarinya dengan Tuhan, dan ia berikrar “SOHANG“ artinya Aku adalah Dia ( “Itulah aku”). Maksudnya aku adalah tetesan dari lautan yang sama, artinya inti sari dari tetesan dan lautan itu adalah sama, bedanya hanya aku adalah tetesan dan Engkau adalah Lautan. Daerah ini adalah pintu masuk ke Sach Khand atau Sat Lok. Penguasa daerah ini adalah SOHANG. Alam tersebut merupakan puncak Brahmanda . Baik Pinda maupun Brahmanda mengalami pralaya. Ada dua macam pralaya. Pertama pralaya biasa yang melanda semua alam hingga Trikurti. Itu hanya terjadi setelah jutaan tahun. Yang kedua, maha pralaya, terjadi setelah jangka waktu yang tak terhitung lamanya dan mencakup alam semesta jasmani berikut keempat alam Brahmanda. Setelah masa kegelapan itu akan terjadi penciptaan-penciptaan baru
Yang paling luhur dari ketiga alam itu adalah Sat Desh. Ia merupakan satu-satunya alam yang paling murni dan sempurna. Ia adalah alam roh yang maha murni dan merupakan alam kebenaran, yaitu puncak Kenyataan. Ia tidak kenal mati, pralaya atau perubahan atau cacat. Itu merupakan maha poros dari perputaran semua dunia yang lain. Itu merupakan pusat dari seluruh ciptaan, tempat bersemayam sang Maha Pencipta – Tuhan dari Semua. Akal budi manusia sama
sekali tidak dapat memahaminya . Dari pusat cahaya, hidup dan kekuatan itu mengalirlah Daya Cipta Yang Agung, Sabda/Firman, yang mencipta , mengatur dan memelihara semua alam yang lain.
Sach Khand/ Sat Lok yang sering disebut rumah sejati jiwa ,rumah Bapa dari mana kita mula-mula turun untuk mencari pengalaman di alam-alam yang lebih rendah. Ke rumah itulah para Satguru membawa para siswanya dan disitulah kewajiban Satguru berakhir. Penguasa alam ini mengambil alih tugas untuk membimbing jiwa ke tujuan akhir. Sach Khand, Chakra kedua belas, artinya rumah sejati. Disebut daerah rohani ke lima. Adalah daerah kebenaran, yaitu suatu daerah ketenangan, kebahagiaan, dan kasih dari tingkatan yang paling luhur, dan tidak ada barang sesuatu yang menyamainya. Dengan memasuki daerah ini, Jiwa bercahaya bagaikan enam belas matahari menjadi satu. Penguasa daerah rohani kelima adalah SAT PURUSHA atau SAT NAM. Dari Sach Khand, perjalanan jiwa naik dipercepat oleh kekuatan khusus dari Sat Purush menuju alam-alam diatasnya antara lain:
Alakh Lok yang berarti Alam tak terpahamkan/ daerah yang tiada Nampak. Daerah rohani ke enam. Satguru mengatakan , bahwa cahaya dari satu bilyun matahari dan satu bilyun bulan menjadi satu tidak dapat menyamai cahaya selembar rambut di Alakh Lok.
Alam lebih luhur berikutnya adalah Agam Lok yang berarti Alam tak terjangkau/Daerah yang tidak dapat dimasuki. Satguru menyampaikan bahwa cahaya dari 100 bilyun matahari dan 100 bilyun bulan menjadi satu tidak dapat menyamai cahaya selembar rambut di Agam Lok.
Selanjutnya Alam terluhur adalah Anami Lok atau Alam Tak Bernama, Rumah Radha Soami, Tuhan dari Jiwa, sang Maha Pencipta . Dan tentang cahaya di Radha Soami Lok, cahaya Tuhan Sang Pencipta Yang Maha Tinggi, Satguru hanya menjawabnya dengan diam tanpa penjelasan, karena sesungguhnya tidak ada angka ataupun bahasa yang dapat menerangkan tentang Dia dan cahayanya.
Comments